Dihikayatkan : Setelah beratus-ratus tahun berdakwah dan mayoritas umatnya tetap
tidak beriman dan bertaqwa, Nabi Nuh a.s. bermunajat memohon kepada Allah untuk
menurunkan azabnya.
Turunlah, azab berupa banjir besar yang menyapu seluruh umat Nabi
Nuh a.s., kecuali mereka yang beriman dan berada di atas perahu bersama Nabi
Nuh a.s.
Setelah banjir selesai, mendaratlah Nabi Nuh beserta mereka yang
beriman dalam keadaan selamat.
Allah menurunkan perintah kepada Nabi Nuh a.s. agar membuat
beberapa kendi.
Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah itu dengan sebaik-baiknya.
Beliau a.s. membuat kendi dengan seindah-indahnya.
Setelah kendi itu selesai dibuat, turun kembali perintah dari
Allah. Nabi Nuh a.s. diperintahkan untuk membawa semua kendi yang telah
dibuatnya ke sebuah tebing. Di tebing itu, Nabi Nuh a.s. diperintahkan untuk
melemparkan kendi-kendi yang dibuatnya sampai hancur berkeping-keping.
Setelah Nabi Nuh a.s. melaksanakannya, Allah bertanya, ‘Bagaimana
perasaanmu Nuh ?”
Nabi Nuh a.s. menjawab, “Sedih ya Allah. Pertama Engkau menyuruhku
membuat kendi-kendi itu. Aku telah membuatnya dengan sebaik-baiknya. Kemudian
aku Engkau perintahkan menghancurkan kendi-kendi yang kubuat”
Wallaahu a'lam
